KUKUH, KERAMBITAN - 3 Bulan Pasca Implementasi dan Uji Coba Instalasi Smart Farming berbasis IoT (Internet of Things), tadi pagi (12/7) dilaksanakan evaluasi terhadap implementasi sistem smart farming yang di bangun melalui Project Tugas Akhir oleh Mahasiswa Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI).
Sistem Smart Farming yang dibangun ini selain melakukan proses penyiraman otomatis berdasarkan Kelembaban Tanah juga dapat melakukan pemupukan secara otomatis serta dapat mengontrol ketersediaan air pada tandon penampung air. Seluruh data (ph tanah, kelembaban tanah, cuaca, dan ketersediaan air) dikirim dan disimpan secara cloud untuk selanjutnya dapat dianalisis untuk perlakuan selanjutnya seperti penentuan pemupukan.
Sistem Smart Farming ini diimplementasikan pada Tanaman Cabai disalah satu lahan non produktif milik I Made Mastera di wilayah Subak Mumbu Desa Kukuh Kerambitan.
Dalam hal ini, Pemerintah Desa Kukuh Kerambitan membangun kolaborasi dengan Perguruan Tinggi INSTIKI dalam rangka mengimplementasikan Desa Digital dan Desa Cerdas (Smart Village) dalam bentuk Pembangunan Sistem Smart farming untuk tanaman cabai.
Dengan adanya sistem ini, petani tidak lagi melakukan penyiraman dan pemupukan secara konvensional, melainkan telah dikendalikan secara otomatis oleh sistem. Petani hanya bertugas memantau sistem melalui smartphone. Untuk menyempurnakan dan optimalisasi, maka sistem yang telah dibangun tersebuk akan terus dikembangkan(*)