
KUKUH, KERAMBITAN - Komitmen membangun kolaborasi untuk mewujudkan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa sangat intens dilakukan oleh Pemerintah Desa Kukuh Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Hal tersebut terbukti sejak awal Tahun 2023 yang baru terlewati dua bulan lebih ini, Pemerintah Desa Kukuh Kerambitan di bawah "tangan dingin" Perbekel I Nyoman Widhi Adnyana, S.Kom.,M.Pd telah kembali membangun komitmen kolaborasi dengan stakeholder Desa. Kali ini Pemerintah Desa Kukuh Kermabitan yang dinobatkan sebagai Desa Inovatif terbaik Kabupaten Tabanan Tahun 2022 ini membangun kolaborasi dengan Akademisi Universitas Mahasaraswati Denpasar yang dikoordinatori oleh Dr. Ni Made Dwi Puspitawati, S.E., M.M untuk mengembangkan Sistem Informasi Desa (SID) berbasis Geospasial.
Kepastian untuk mengawali Kolaborasi tersebut dilaksanakan pada Kamis (16/3/2023) yang lalu di Kota Surabaya, dibuktikan dengan penandatanganan Berita Acara Verifikasi Kelayakan Proposal Maching Fund Kemendukbudristek Tahun 2023. Matching Fund merupakan program pendanaan yang diberikan kepada insan perguruan tinggi dan mitra perguruan tinggi untuk berkolaborasi dalam menjawab tantangan di dalam dunia industri serta membentuk ekosistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.
Perbekel Widhi Adnyana mengatakan bahwa Desa sebagai lembaga strategis dan dengan keewenangannya sudah sewajarnya membangun dan mengatasi permasalahan-permasalahan Desa dengan cara kolaboratif sehingga Desa menjadi Adaptif dan inovatif dalam segala hal.
"Desa dengan kewenangannya sudah diberikan keleluasaan untuk menjalin kerjasama dengan para pihak dalam rangka memajukan Desa, kita harus manfaatkan peluang ini untuk membangun Desa sejalan dengan perkembangan era agar Desa Adaptif dan Inovatif dengan tetap menjadikan kearifan lokal sebagai cikal bakalnya". Ucap Perbekel Widhi Adnyana.
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa saat ini Pemerintah Desa Kukuh Kerambitan telah memanfaatkan Sistem Informasi Desa untuk percapatan layanan bagi masyarakat Desa dan keterbukaan informasi publik berbasis sumber tebuka (open source), selanjutnya SID tersebut ke depan dikembangkan dan diintegrasikan lagi secara geospasial.
"SID yang sudah ada saat ini, dengan kolaborasi bersama akademisi Universitas Mahasaraswati ini dalam skema Maching Fund Kemendikbudristek kita akan kembangkan dan integrasikan lebih kompleks menjadi Sistem Informasi Pengkajian Keadaan Desa berbasis spasial, sensus, teknologi Artificial Intelegen,Big data, dan partisipatif untuk menyediakan Data Desa yang lebih Akurat dan Presisi demi ketepatan perencanaan pembangunan Desa Kukuh yang Berdaulat" Imbuh Widhi.
Sesuai dengan komitmen yang telah ditandatangani dalam berita acara verifikasi kelayakan tersebut nantinya akan menghasilkan lima outcome bagi Desa, yaitu Pertama, Peta desa beresolusi tinggi meliputi Peta Dasar (orthophoto desa), Peta Tematik (Peta administratif desa, penggunaan lahan, sarana prasarana, infrastruktur, topografi, kepadatan penduduk, potensi pariwisata, kebencanaan, dan pendukung lainnya, kedua adalah Aplikasi Sistem Informasi Data Akurat dan Terintegrasi berbasis sensus dan terintegrasi dengan big data (server) dan Artificial Intelligence, aplikasi ini digunakan untuk mengumpulkan data kependudukan desa, pengolahan dan analisis data desa. Ketiga, Teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk otomatisasi pengolahan dan analisis data spasial dan numerik desa yang menghasilkan luaran sesuai kepentingan dan kebutuhan perencanaan pembangunan desa.
Keempat, Big data dan server data desa akurat yang memuat data spasial dan numerik desa. Serta kelima adalah Pelatihan dan pendampingan dalam hal pengumpulan, pengolahan, dan analisis data desa yang akurat, untuk meningkatkan kapabilitas aparat desa dan masyarakat. (*)