
Kukuh, Kerambitan – Perbekel Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, I Nyoman Widhi Adnyana, S.Kom., M.Pd., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Ngerebeg Festival Tahun 2025. Festival yang digelar oleh Sekeha Teruna (ST) Rama Wijaya Banjar Adat Kukuh ini berlangsung pada Kamis dan Jumat (27-28 Maret 2025) dan menjadi momen penting dalam upaya pelestarian tradisi Ngerebeg.
Dalam pernyataannya, Perbekel Desa Kukuh menekankan bahwa Ngerebeg Festival adalah langkah positif dalam melestarikan warisan budaya leluhur, yang telah lama dipercaya sebagai ritual untuk mengantisipasi terjadinya gerubug (wabah penyakit atau kejadian mistis) di wilayah Banjar Adat Kukuh. “Saya sangat mengapresiasi kreativitas dan semangat generasi muda dalam menjaga tradisi. Inisiatif ini bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong di masyarakat,” ungkapnya.
Ngerebeg Festival ditandai dengan tradisi membunyikan tektekan (kulkuk kecil) dan okokan yang dibawa berkeliling wilayah Banjar Adat Kukuh. Ritual ini diselaraskan dengan prosesi Ngider Ida Sesuhunan di Pura Grya Sabha, menciptakan sinergi antara spiritualitas dan tradisi lokal.
Perbekel Desa Kukuh berharap agar kegiatan ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun generasi muda. “Kita harus terus menjaga dan merawat warisan budaya ini agar tidak punah ditelan zaman. Saya bangga melihat peran aktif ST Rama Wijaya dalam menghidupkan kembali tradisi yang sarat dengan nilai-nilai kearifan lokal,” tambahnya.
Dengan terselenggaranya Ngerebeg Festival 2025, diharapkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian adat dan budaya semakin meningkat, sekaligus menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengadakan kegiatan serupa dalam menjaga tradisi warisan leluhur. (*)